baru aja pulang dari dokter saraf, tapi ngak jadi ke dokter saraf anak karena malah ketemu sama ayahnya temen yang dokter saraf juga. beliau praktek di rumah sakit pondok indah jakarta pusat. usianya sudah senja, diatas 65 tahun. tapi masih segar
niatnya ketemu sama ayahnya teman untuk minta tolong dibacakan hasil eeg dita, karena kemarin dokter anaknya tidak mau menjelaskan lebih jauh soal grafik turun naik ini. mo nyoba artiin sendiri, binggung, abis banyak banget. cuma tahu kalau dibeberapa tempat berbeda. grafiknya lebih tinggi dibanding temannya. itu pun tahunya karena ditandain pake spidol merah.
ternyata sama ayahnya temen ngak cuma dibacain, malah ditanya macem-macem. kapan dita kejang trus kenapa? ada demamnya ngak? berapa kali? berat badannya berapa?
pertanyaan itu aku jawab dengan baik dan benar, pikirku informasi itu pasti berguna dong untuk pak dokter. benar. ayahnya teman manggut-manggut, terus nyoret-nyoret hasil EEG. "kalau begitu dikasih obat saja dulu ya. untuk satu bulan ya" katanya sambil terus menulis.
wah lama juga ya. obat itu harus diminum 3 x 1, ngak boleh putus karena bisa mempengaruhi tingkat kekuatan obatnya (agak ngak cocok kata-katanya ya?). waktunya juga harus diatur sedemikian rupa biar konsisten.
karena ngak bisa nahan kekhawatiran aku langsung nanya kalau-kalau dita terkena epilepsi. habis baca sana sini kejang bisa bikin epilepsi, tapi biasanya kejang seperti ini tidak disertai demam dan bisa terjadi kapan saja. sementara dita kejang kalau demam menyerangnya.
sang dokter cuma tersenyum dan berkata kalau aku ngak perlu khawatir. dita akan baik-baik saja selama dia mengonsumsi obat dengan baik. terus kalau demam harus langsung ditangani dengan benar. jadi dita harus terus diawasi dengan ketat.
aku juga berharap kejangnya ini tidak terus menyerang sampai besar. seperti asma saja. anak-anak di bawah 5 tahun masih rentan terserang asma, tapi berangsur-angsur hilang seiring pertambahan usia. kayak sekar yang dulu di vonis asma tapi sekarang sudah tidak lagi.
nah, untuk pertanyaan satu ini, dokter cuma tersenyum dan berkata, "kita lihat hasil eeg sebulan lagi ya."
artinya aku harus sabar menunggu sebulan lagi supaya bisa tahu keadaan dita. sabar..sabar...sabar....
p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar