dari dulu saya bermusuhan dengan durian. jangankan mencoba, mencium baunya saja sudah membuat kepala pusing. alhasil setiap kali melintas di depan penjual durian, hidung terpaksa ditutup dan sengaja menahan nafas supaya tidak mencium bau menyengat si buah berduri ini. saking tidak sukanya dengan durian, sampai-sampai saya tega melepaskan kesempatan mencicipi semangkuk ketan durian ketika melakukan meliput para penjaja makanan di Sidoarjo, Jawa Timur.
tapi, sabtu itu, pertahanan saya jebol. entah bagaimana semua kebencian saya pada durian lenyap dan berbalik menjadi rasa ingin tahu yang kuat. bagaimana sih rasanya durian itu? kenapa banyak orang menyukainya?
lucunya, godaan si durian ini bukan berasal dari bau yang menyengat, tapi dari orang-orang yang duduk di sekitar saya. mereka tidak mengenal saya, begitu juga saya tidak mengenal mereka. kami juga tidak bertegur sapa. semua berkumpul di situ dan duduk bersama untuk menikmati kelezatan makanan kesukaan masing-masing.
di depan saya duduk dua orang ibu yang sama-sama menikmati semangkuk es durian kantin sakinah bandung. di dekatnya seorang ibu berusia tua, juga menikmati setiap sendokan es durian dengan takzim. begitu nikmatnya sampai-sampai dia tidak tahu kalau saya dengan mengamatinya. berulang kali ia menyendokkan durian ke mulutnya lalu menyeruput air berwarna putih dari dalam mangkuknya.
dalam pikiran saya waktu itu, hebat juga ibu ini berani menikmati durian meski usianya tidak muda lagi. apakah kondisi kesehatanya oke-oke saja dan tidak akan terganggu oleh kenikmatan sesaat itu. bukan apa-apa, setahu saya durian menjadi musuh mereka yang berusia tua karena bisa mempengaruhi kesehatan mereka. tapi ibu ini tidak, ia menikmati setiap sendok es duriannya dan menghabiskannya hingga tandas.
seluruh pertanyaan ini bermain-main di kepala saya sampai saya memutuskan menyingkir dan memilih menghampiri tenda untuk para bango mania. maksudnya sih sekadar menyapa dan berkenalan dengan anggota lain. tapi ternyata perkenalan saya tidak cuma dengan anggota dan moderator bango mania, tapi juga dengan si es durian kantin sakinah.
tidak tahu mengapa ketika disodorkan es durian ini saya tidak menolak dan malah mengambil mangkuk dan memilih duduk. didalam mangkuk itu terdapat empat mata durian berukuran tidak terlalu besar, dibawahnya ada beberapa potong es batu yang dilandasi susu kental manis. saya ciumi mangkuk ini untuk sekadar mengetahui baunya, harumkah? maniskah? atau malah timbul bau lain yang bisa bikin perut bergolak. ternyata tidak ada bau durian, bau ini digantikan oleh bau manis susu kental di dasar mangkuk.
segera saja saya aduk es durian dan mencoba mencicip sedikit airnya. hmmm, manis. satu sendok berhasil masuk ke mulut saya diikuti oleh sendok-sendok lainnya. termasuk sendok yang berisi buah durian. rasanya manis dan lembut. benar-benar mengagetkan sekaligus menyenangkan. pantas saja kalau ibu-ibu yang tadi saya amati benar-benar menikmati kelezatan es durian ini.
sayangnya saya tidak seperti mereka yang mampu menghabiskan seluruh es duriannya, saya masih menyisakan sejumlah durian karena belum terbiasa menikmati durian. tapi setidaknya di acara Forum Jajajan Bango ini saya sudah berhasil mengalahkan pendapat saya tentang si durian dan berani mencobanya. ternyata durian dipadu susu kental manis dan potongan es batu sangat menyenangkan dan bisa dinikmati kapan saja, terutama di siang hari yang panas dan terik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar