sepagian ini mbok waji sudah sibuk di dapur. ada aja yang dikerjakan, mulai dari gisi bak air untuk minum, ngerapihin kompor, sampai ngerapihin lemari dapur. semua dilakukannya dengan teliti sampai-sampai semua perabotan licin..cin..cin.
meski sudah sibuk berjibaku, toh semangatnya tetap menyala dan tidak kendur, macam karet gelang yang terlalu lama dibentangkan. maklum saja, besok sudah hari lebaran dan semua cucunya akan datang berkumpul di rumahnya.
cuma..kok...agak janggal ya. seharusnya kalau memang hari ini hari terakhir berpuasa, meskinya mbok waji lagi sibuk-sibuknya masak dan bukan bersih-bersih. dapurnya juga wangi bau pembersih ruangan, bukan bau rendang atau opor masakan kesukaan cucunya.
lalu kemana masakan itu semua. apa mungkin mbok waji pesan pada orang lain. tapi, nggak mungkin, la wong, cucunya tahu rasa masakan neneknya. kalau rasanya berubah mereka pada protes dan menolak untuk makan. alasannya begini, "nek, kita kan datang dari jauh untuk ketemu dan melepas kangen sama nenek, sekaligus menikmati opor, rendang, dan ketupat nenek itu lo."
nah, demi mewujudkan kerinduan cucunya, makanya mbok waji pasti rela menghabiskan waktu di dapur untuk menyiapkan itu semua. tapi sayangnya ritual itu kali ini tidak bisa dilakukan. penyebabnya bukan karena tidak ada bahan. di belakang rumah, si blirik dan kokok dan siap menunggu untuk disembelih. kelapa tinggal minta tolong amat untuk memetik di salah satu pohon kelapa di ujung halaman.
lalu kenapa???"waduh...maaf cu....nenek kali ini nggak bisa masak ketupat, opor, dan rendang. soalnya minyak tanahnya mahal. masak pake gas, kok rasanya aneh gitu. mo pakai kayu, bingung nyari kayunya karena nggak ada jual. masa harus nebang pohon kelapa," begitu jelas mbok waji panjang lebar di surat yang dikirimkan ke semua cucunya.
untungnya semua cucunya mengerti dan mau menerima perubahan yang tidak menyenangkan ini. buat mereka yang terpenting ketika hari raya tiba adalah berkumpul bersama keluarga besar, bertemu sanak saudara untuk saling memaafkan.
begitu juga saya, untuk semua teman dan kenalan serta keluarga lainnya, saya hanya bisa memohon maaf lahir batin. ucapan ini tulus lo dari dasar hati, semoga semua teman, kenalan, dan keluarga mendapatkan hikmah dan kebahagian di hari yang fitri ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar